Jakarta, - Ketua DPD Posko Perjuangan Rakyat
(POSPERA) DKI Jakarta, Sondang Hutagalung menjelaskan bahwa deklarasi
dan pelantikan DPC dan PAC akarta Utara di auditorium GRJU, Jalan Yos
Sudarso, Jakarta, Minggu (31/7/2016) harus menjadi tonggak awal
perjuangan organisasi. Pospera juga menyoroti kasus human traficking
disertai dengan penjualan organ tubuh yang terjadi di Nusa Tenggara
Timur (NTT).
Terpenting, kata dia Pospera harus melakukan
pengorganisiran dan bergerak bersama kekuatan rakyat untuk melakukan
kerja-kerja strategis organisasi.
"Pospera harus benar-benar
menjadi mata, telinga dan hati Jokowi untuk rakyat di daerah,
sehingganya dapat memastikan program-program jokowi yang pro rakyat
sampai ke masyarakat," jelas Alek sapaan khas Sondang dalam siaran pers
yang diterima wartawan, Senin malam
Dia menambahkan
bahwa Pospera sebagai organisasi masyarakat yang dilahirkan dari rahim
Presidium Nasional Aktivis 98 (PENA 98) dengan menempatkan Jokowi
sebagia pelindung dalam struktur oragnisasi, harus benar-benar menjadi
garda terdepan dalam mengawal program nawacita.
Kegiatan yang
mengangkat tema, “Bersatu mengawal Pemerintahan Jokowi dan Nawacita
menuju Indonesia Hebat ”, tersebut dihadiri beberapa jajaran tinggi
pemerintah Jakarta Utara. Selain itu, hadir juga ratusan pengurus
Pospera Jakarta yang ikut meramaikan acara tersebut.
Lebih lanjut
Sondang mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan
perhatian khusus pada kasus human traficking di provinsi tengah
tersebut.
"Saya salut Pak Jokowi langsung merespon kasus human traficking di NTT, " paparnya.
Dia
berharap Kapolri membongkar kasus perdagangan orang (human trafficking)
yang bisa dikatakan masuk dalam daftar kejahatan luar biasa (extra
ordinary crime).
Deklarasi, Pospera Jakut Soroti Kasus Human Traficking di NTT
Reviewed by Admin
on
12:28:00 AM
Rating: 5